Buah nangka yang sudah dibelah, selain akan kehilangan
cita rasa, aroma dan keistimewaan yang dimiliki, juga tidak akan selamat dari
serbuan lalat dan serangga lainnya. Begitu juga dengan perempuan, ketika dia
selalu memamerkan kecantikan dan keindahan tubuhnya, laki-laki hidung belang
dan makhluk jenis ini akan segera datang untuk menikmatinya. Dan Islam sebagai
agama yang sempurna datang menawarkan solusinya.
Hijab adalah sebuah proteksi yang dapat menjaga seorang
wanita dari pelecehan.. Hanya saja ungkapan semacam ini cakupannya sempit dan
hanya akan dimengerti dan diamalkan oleh mereka yang meyakini Islam. Sedang
bagi yang tidak meyakininya, terlebih mereka yang senantiasa mengusung panji
feminisme dan atribut-atribut semisalnya akan sangat sulit menerima ungkapan di
atas. Karena secara emosional penjagaan memberikan konotasi defensif, sebuah perlawanan
yang terpaksa dilakukan. Ini jelas sulit diterima oleh kelompok-kelompok tadi
yang selalu meneriakkan yel-yel kebebasan (menurut asumsi mereka).
Atas dasar ini, mungkin ungkapan yang sesuai dengan
konteks kekinian adalah pernyataan bahwa hijab adalah sebuah bentuk kasih
sayang. Allah swt menciptakan manusia dengan bentuk terbaik dan kaum hawa
merupakan cerminan terbaik dari hal tersebut. Namun, sebagaimana kita saksikan
di dunia nyata kecantikan dan keelokan setiap wanita berbeda satu sama lain.
Dari sini, apakah perempuan yang dikenal sebagai makhluk yang penuh perasaan
tidak akan tersentuh hatinya saat dikatakan kepadanya: Tidakkah engkau merasa
kasihan pada sesama jenismu yang tidak memiliki keelokan seperti dirimu?
Tidakkah engkau merasa iba terhadap mereka yang kehilangan cinta dan kasih
sayang suaminya karena penampakan tubuhmu?
Agama Islam selain agama yang penuh kasih, juga merupakan
agama yang paling komplit; tidak ada sebuah perbuatan kecuali memiliki hukum
tersendiri. Begitu pula masalah hijab. Perlu diperhatikan, hijab (menutup
aurat) sudah ada pada agama-agama sebelum Islam, jadi hijab bukan inovasi agama
terakhir ini. Bahkan, lebih jauh lagi manusia pertama, Adam a.s. yang pada saat
itu belum memiliki syariat telah memahami bahwa penampakan aurat adalah hal
yang sangat buruk dan aurat tak seharusnya ditampakkan, sebagaimana al-Qur’an
menyebutnya dengan sau’at.
Dalam kesempatan ini kita akan mencoba membahas pensyariatan hijab dalam
Islam beserta batasan-batasannya.
nah, kali ini saya akan membahas trend hijab 2015 yang
sesuai dengan syariat islam tapi tetap sesuai juga dengan bentuk wajah kita.
berikut adalah trend trend hijab tahun 2015
1. Turkish hijab style (gaya hijab Turkish)
Gaya berhijab ini terlihat modern dan juga stylish, namun
sebenarnya kurang syar’i karena hijab yang dikenakan tidak seluruhnya menutup
dada atau hijab yang dikenakan diikat di leher sehingga memang kurang syar’i.
Gaya hijab seperti ini memang stylish, namun kelemahannya kurang atau tidak
syar’i. Anda bisa mengenakan gaya hijab seperti ini dengan catatan, anda
memodifikasinya sendiri agar lebih syar’i. misalnya saja dengan memakai hijab
yang lebar biar bisa menutupi dada , dan dengan memakai baju gamis yang
tentunya tidak ketat.
0 komentar:
Posting Komentar